textilewiki.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin diprediksi akan mengalami pergerakan variatif, dipengaruhi oleh sentimen data ekonomi domestik dan global. IHSG dibuka dengan pelemahan sebesar 7,46 poin atau 0,10 persen, bergerak ke posisi 7.530,31. Sementara, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga tercatat menurun sebesar 2,07 poin atau 0,26 persen, menjadi 794,75.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menyatakan bahwa IHSG diperkirakan akan fluktuatif dalam rentang 7.400 hingga 7.680, dengan pasar yang diharapkan lebih reaktif sepanjang pekan ini. Para pelaku pasar dalam negeri saat ini tengah memantau data pertumbuhan ekonomi untuk kuartal kedua 2025, yang diprediksi mencapai 4,8 persen year on year (yoy), sedikit turun dari 4,87 persen yoy sebelumnya. Selain itu, perhatian juga tertuju pada kelanjutan musim laporan keuangan untuk kuartal II.
Dari luar negeri, data nonfarm payrolls (NFP) Amerika Serikat untuk Juli 2025 tercatat berada di angka 73 ribu, yang lebih rendah dari estimasi 110 ribu. Penurunan ini menunjukkan adanya pelambatan pada pasar tenaga kerja AS, menambah kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi yang melambat. Terkait hal ini, ekspektasi peningkatan penurunan suku bunga oleh The Fed pada September 2025 pun semakin menguat.
Perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden AS, Donald Trump, untuk memberlakukan tarif impor antara 10-41 persen mulai 7 Agustus 2025 juga menjadi perhatian pasar. Reaksi terhadap kemungkinan penurunan suku bunga ini menyebabkan penurunan yield obligasi pemerintah AS, memperkuat harga emas sebagai aset safe haven. Sementara itu, pelaku pasar tetap waspada terhadap potensi kenaikan produksi minyak oleh OPEC+ yang dapat mempengaruhi harga minyak global.
Menutup perdagangan pada Jumat lalu, bursa saham Eropa dan Wall Street menunjukkan tren penurunan, mencerminkan ketidakpastian yang melanda pasar global. Indeks saham regional Asia pun menunjukkan kinerja yang beragam pada awal pekan ini, mencerminkan kondisi yang tidak menentu di bursa global.